Rabu, 24 November 2010

Tugas Pengolahan Citra

TUGAS PENGOLAHAN CITRA

BENNY PERMANA WIJAYA
50407192
4 IA 05


Pengolahan Citra Digital
Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra digital dapat dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan :

1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi oleh mata manusia.
2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan pengenalan objek secara otomatis.

Bidang aplikasi kedua yang sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan pole (pattern recognition) yang umumnya bertujuan mengenali suatu objek dengan cara mengekstrak informasi penting yang terdapat pada suatu citra. Bila pengenalan pola dihubungkan dengan pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya. Proses ini disebut pengenalan citra atau image recognition. Proses pengenalan citra ini sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Akusisi citra
Pengambilan data dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media seperti kamera analog, kamera digital, handycamp, scanner, optical reader dan sebagainya. Citra yang dihasilkan belum tentu data digital, sehingga perlu didigitalisasi.

Peningkatan kualitas citra
Pada tahap ini dikenal dengan pre-processing dimana dalam meningkatkan kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra digital berikutnya.

Segmentasi citra
Segmentasi bertujuan untuk memilih dan mengisolasikan (memisahkan) suatu objek dari keseluruhan citra. Segmentasi terdiri dari downsampling, penapisan dan deteksi tepian.

Representasi dan Uraian
Representasi mengacu pada data konversi dari hasil segmentasi ke bentuk yang lebih sesuai untuk proses pengolahan pada komputer. Keputusan pertama yang harus sudah dihasilkan pada tahap ini adalah data yang akan diproses dalam batasan-batasan atau daerah yang lengkap. Batas representasi digunakan ketika penekanannya pada karakteristik bentuk luar, dan area representasi digunakan ketika penekanannya pada karakteristik dalam, sebagai contoh tekstur. Setelah data telah direpresentasikan ke bentuk tipe yang lebih sesuai, tahap selanjutnya adalah menguraikan data.

Pengenalan dan Interpretasi
Pengenalan pola tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan citra dengan suatu kualitas tertentu, tetapi juga untuk mengklasifikasikan bermacam-macam citra

Analisis Citra
Analisis Citra adalah kegiatan menganalisis citra sehingga menghasilkan informasi untuk menetapkan keputusan (biasanya didampingi bidang ilmu kecerdasan buatan/AI yaitu pengenalan pola (pattern recognition) menggunakan jaringan syaraf tiruan, logika fuzzy, dll).


Operasi-operasi pada pengolahan citra diterapkan pada citra bila :
1. Perbaikan atau memodifikasi citra dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan citra/menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung dalam citra (image enhancement) contoh : perbaikan kontras gelap/terang, perbaikan tepian objek, penajaman, pemberian warna semu, dll

2. Adanya cacat pada citra sehingga perlu dihilangkan/diminimumkan (image restoration) contoh : penghilangan kesamaran (debluring) Æ citra tampak kabur karena pengaturan fokus lensa tidak tepat / kamera goyang, penghilangan noise

3. Elemen dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokan atau diukur (image segmentation) Operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola.

4. Diperlukannya ekstraksi ciri-ciri tertentu yang dimiliki citra untuk membantu dalam pengidentifikasian objek (image analysis). Proses segementasi kadangkala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya. Contoh : pendeteksian tepi objek

5. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain (image reconstruction) contoh : beberapa foto rontgen digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh

6. Citra perlu dimampatkan (image compression) contoh : suatu file citra berbentuk BMP berukuran 258 KB dimampatkan dengan metode JPEG menjadi berukuran 49 KB

7. Menyembunyikan data rahasia (berupa teks/citra) pada citra sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui orang (steganografi & watermarking)

Analisis Program
1. PENGHALUSAN CITRA (Smoothing)
• Penghalusan citra dilakukan dengan memberikan nilai yang sama kepada semua bobot pada mask yang digunakan.
• Mask yang dapat dipakai


2. PENAJAMAN CITRA (Sharping)
• Operasi penajaman citra pada dasarnya penjumlahan atas citra tepi (hasil dari deteksi tepi) dengan citra aslinya, sehingga bagian tepi objek terlihat lebih berbeda dengan latarnya dan citra terkesan lebih tajam.
• Banyaknya penambahan komponen citra tepi diatur dengan suatu nilai derajat penajaman (α), sehingga dengan mengatur nilai α maka tingkat ketajaman citra dapat disesuaikan dengan keinginan kita
• Mask yang dapat dipakai :


3. NEGASI ( Negative Image )
• Operasi untuk mendapatkan citra negatif (negative image)
• Meniru film negatif pada fotografi, yaitu titik yang berwarna putih pada citra mempunyai warna hitam pada film negatifnya, demikian juga sebaliknya.
• Dilakukan dengan cara mengurangi nilai intensitas piksel dari nilai keabuan maksimum.
Ko = Kmax – Ki
Misal pada citra dengan 256 derajat keabuan (8 bit) Kmax = 255 maka
Ko = 255 – Ki atau f(x,y)’ =255 – f(x,y)


4. CITRA KEABUAN (GRAYSCALE)
• Operasi konversi citra true color ke keabuan dengan rumus :
Ri + Gi + Bi
Ko = --------------------
3
• Bisa juga dengan memberi bobot (w) pada RGB karena mata manusia lebih sensitive pada warna hijau, kemudian merah, terakhir biru.
Ko = wr Ri + wg Gi + wb Bi
Berdasarkan NTSC (National Television System Committee), dimana :
wr = 0.299
wg = 0.587
wb = 0.144


Bahasa Permograman
Untuk membuat aplikasi pengolah gambar ini saya menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. Visual Basic adalah sebuah bahasa pemograman dan lingkungan pengembangan (development environment) yang berjalan diatas Sistem operasi Windows. Dimana Bahasa pemograman ini kaya akan feature dan kelebihan - kelebihan yang dapat membantu kita membuat berbagai macam tipe/jenis aplikasi/program yang berbeda. karena bahasa pemrograman ini memiliki keunggulan sebagai berikut :
1. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dibandingkan bahasa pemograman yang lain seperti C/C++, Delphi atau bahkan PowerBuilder sekalipun.
2. Menghilangkan kompleksitas pemanggilan fungsi Windows API, karena banyak fungsi-fungsi tersebut sudah di-"embeded" ke dalam syntax Visual Basic.
3. Cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi/program yang bersifat "Rapid Application Development".
4. Dapat membuat ActiveX Control serta ActiveX Automation Server.
5. Dapat menggunakan OCX/Komponen yang disediakan oleh pihak ketiga ("third party") sebagai "tool" pengembangan.
6. Menyediakan wizard yang sangat berguna untuk mempersingkat/mempermudah pengembangan aplikasi.


Output Aplikasi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar